BUKU NUBAR GURU DAN SISWA SDN PERAK BARAT.
Gerakan literasi sering diterjemahkan masyarakat sebagai gerakan membaca saja. Terjemahan masyarakat itu benar adanya. Membaca adalah salah satu jenis kemampuan berbahasa siswa di samping menyimak, berbicara, dan menulis. Karena merupakan bagian dari literasi, membaca tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Membaca adalah jalan untuk mendapatkan pengetahuan. Orang bijak mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Jika buku merupakan jendela dunia, membaca adalah kunci untuk membuka jendela dunia tersebut. Tanpa membaca, tidak mungkin terbuka jendela.
Dalam proses pembelajaran, membiasakan dan melatih siswa untuk menuangkan ide, opini, serta gagasannya melalui tulisan adalah hal yang tak dapat dikesampingkan. Kegiatan belajar menulis seharusnya diberi porsi yang sama besar dengan kegiatan membaca. Dua aktivitas itu pun, seharusnya berjalan beriringan. Sebab, seseorang akan mampu menulis apabila dia memiliki banyak bahan yang diperoleh dari membaca. Sebaliknya, seseorang akan butuh membaca sebanyak-banyaknya apabila dia ingin menyusun sebuah tulisan.
Menulis merupakan proses berpikir yang paling sempurna. Mengapa demikian? Sebab, melalui menulis, seseorang akan menyajikan informasi serta pemahamannya tentang sesuatu dengan selengkap-lengkapnya. Semua yang dibagikan itu pun tentu telah melewati proses ‘dipikirkan’ secara matang hingga diolah sebaik-baiknya. Karena itu, menulis membutuhkan waktu lebih lama ketimbang berbicara secara spontan. Oleh karena itu, selain mengajak membaca, setiap guru sebaiknya memberi kesempatan luas kepada anak didiknya untuk menuliskan apapun yang sedang dipelajari serta membiasakan siswa membaca, berdiskusi, merenung, lalu menulis. Gambar diatas adalah beberapa hasil tulisan siswa dan guru yang sudah diterbitkan menjadi sebuah buku.
Comments
Post a Comment